Aliansi gramatikal

Contoh pola persekutuan ergatif-absolutif dalam penggunaan klitika pronomina bahasa Makassar.[1]

Aliansi gramatikal atau persekutuan gramatikal[2][3] adalah pola kecenderungan keselarasan antara dua argumen dalam kalimat transitif (seperti dalam contoh anjing mengejar kucing) dengan argumen tunggal dalam kalimat intransitif (seperti dalam contoh kucing itu kabur). Dalam bahasa Inggris, contohnya, argumen agens (A) atau pelaku dalam kalimat transitif cenderung diselaraskan dengan argumen pelaku satu-satunya (S) dalam kalimat intransitif (secara kolektif peran ini disebut "subjek"), sementara argumen patiens (P) atau penderita ("objek") dimarkahi secara berbeda. Pola ini disebut sebagai persekutuan nominatif-absolutif. Bahasa lain dapat pula menggunakan pola kecenderungan keselarasan yang berbeda-beda, misalnya bahasa Basque yang menyelaraskan pelaku tunggal intransitif dengan penderita transitif (persekutuan ergatif-absolutif). Pembedaan ini dapat dilakukan secara morfologis melalui markah kasus dan persesuaian (agreement), secara sintaktis melalui urutan kata, atau keduanya.[4][5]

Rujukan

  1. ^ Jukes, Anthony (2019). A grammar of Makasar. Grammars and Sketches of the World's Languages. 10. Leiden: Brill. ISBN 9789004412668. 
  2. ^ Jufrizal (2008). "Fenomena tipologi gramatikal bahasa Minangkabau: akusatif, ergatif, atau campur?"". Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana. 15 (1): 1–18. 
  3. ^ Brahmana, Aprilla; Reja, Mulyadi (2022). "Aliansi gramatikal pada bahasa Mandarin: tipologi bahasa". Lingua. 19 (2): 113–121. doi:10.30957/lingua.v19i2.741. 
  4. ^ Dixon, Robert M. W. Dixon (1994). Ergativity. Cambridge University Press. ISBN 9780511883446. 
  5. ^ Comrie, Bernard (2020). M. S. Dryer; M. Haspelmath, ed. "Alignment of case marking of full noun phrases". The world atlas of language structures online. Diakses tanggal 2024-07-01.