Bank Mega

PT Bank Mega, Tbk.
Menara Bank Mega, kantor pusat Bank Mega di Jakarta
Jenis
Publik
Kode emitenIDX: MEGA
IndustriJasa keuangan
Didirikan15 April 1969 (sebagai PT Bank Karman)
Kantor
pusat
Menara Bank Mega
Jl. Kapten Tendean No.12, RT.2/RW.2, Mampang Prapatan, Jakarta
Cabang
379 kantor cabang dan 8 Kantor Wilayah
Tokoh
kunci
Kostaman Thayib (Direktur Utama)
Chairul Tanjung (Komisaris Utama)
ProdukMega Dana
Mega Credit Card
Mega First
M-Smile
Laba bersih
Rp 3,01 Triliun (2020)
Total asetRp 112,2 Triliun (2020)
PemilikPT Mega Corpora (58,02%)
Publik (41,98%)
Karyawan
6.498 orang (2020)
IndukContinental Zebra Taxi (1991-1996)
Para Group (1996-1999)
Mega Corpora (1999-sekarang)
Situs webbankmega.com

Bank Mega (IDX: MEGA) adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari CT Corp, didirikan pada tanggal 15 April 1969. Direktur utamanya saat ini adalah Kostaman Thayib.

Sejarah

Bank Mega berasal dari PT Bank Karman (Karya Aman) yang berdiri pada tanggal 15 April 1969 dan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusatnya berada di Jl. Kembang Jepun No. 180-184. Tercatat sempat beberapa kali berganti kepemilikan,[1] pada tahun 1988, bank ini merupakan bank nondevisa yang memiliki 2 cabang,[2] dan di tahun 1989 memiliki aset Rp 123 miliar. Belakangan, kantor cabangnya ditambah menjadi total 6 kantor cabang dan 4 kantor cabang pembantu yang tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Malang dan Gresik.[3] Pada tanggal 11 Maret 1991, Bank Karman diakuisisi oleh Pudjianto, pemilik Zebra Taxi Surabaya (lewat PT Continental Zebra Taxi) dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bapindo yang keduanya memiliki saham masing-masing 35% dan 20%.[4][5] Selain itu, bergabung juga Ade Nasution dengan kepemilikan 20%, dan pemilik lama sebelum akuisisi, Tjahjono Goenadi masih memegang saham minoritas sebanyak 25%.[1][3][6] Pasca-akuisisi, Bank Karman melakukan relokasi ke Jakarta dan mengubah namanya menjadi Mega Bank pada tanggal 1 Januari 1992.

Pasca-akuisisi, Mega Bank justru mengalami penurunan kinerja dan hampir bangkrut. Di saat itulah, seorang pengusaha sepatu, Chairul Tanjung (yang kemudian akan memiliki konglomerasi CT Corp), memutuskan mengakuisisi seluruh saham Mega Bank dari tangan pemilik sebelumnya. Chairul menjual sahamnya di pabrik sepatu miliknya untuk menguasai bank kecil itu di tahun 1996.[7] Kemudian, untuk lebih meningkatkan citranya, pada bulan Juni 1997 Mega Bank melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat dengan akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru dan juga berubah nama menjadi Bank Mega. Belakangan, di bawah kendali Chairul yang dibantu oleh Cacuk Sudarijanto, Bank Mega justru aman-aman saja ketika sejumlah bank lain bertumbangan di era krisis moneter 1997-1998.[8] Malahan, nama Bank Mega terangkat ketika di tahun 1998 terjadi kekacauan dimana-mana, bank ini hadir dengan iklan-iklan sejuk di televisi dalam bentuk "Mega Shalawat" dan "Acong-Joko-Sitorus".[9] Bank Mega berkembang menjadi salah satu bank besar, dan menjadi dasar bagi perkembangan Chairul sebagai salah satu konglomerat papan atas di negeri ini.[10]

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, maka pada 17 April 2000 Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering, dan mencatatkan sahamnya di BEJ maupun BES (kini Bursa Efek Indonesia). Dengan demikian sebagian saham Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT Bank Mega Tbk. Dalam proses ini, Bank Mega melepas 112,5 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp 1.200/lembar.[11] Setahun berikutnya, tepatnya pada 2001, Bank Mega telah memiliki 72 kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah dan tercatat sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Pasifik.[12]

Pada tanggal 20 Juni 2013, Bank Mega meluncurkan logo baru dan semboyan baru "Untuk Indonesia yang Lebih Baik"[13]. Identitas baru ini merupakan refleksi yang mendalam atas harapan Bank Mega untuk berkiprah membangun Indonesia menjadi bangsa yang memiliki keunggulan dan pantang menyerah. Penegasan simbol "M" menjadi representasi dari aspirasi, optimisme, peluang dan cita-cita masyarakat Indonesia serta keinginan untuk membangun masa depan keluarga dan bangsa yang lebih baik dan lebih sejahtera. Rangkaian warna-warna hangat melambangkan energi dan semangat Bank Mega, pemikiran yang baru dan solusi finansial menyeluruh bagi nasabah serta insan Bank Mega. Transformasi logo dan semboyan baru Bank Mega menjadi cerminan semangat seluruh elemen Bank Mega dalam mewujudkan cita-cita Indonesia. Seluruh elemen Bank Mega sepakat untuk mewujudkan cita-cita tersebut dan akan mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Pada tahun 2016, Bank Mega ditunjuk sebagai salah satu bank gateway oleh Pemerintah untuk menerima dan mengelola dana repatriasi para wajib pajak pada program Tax Amnesty. Bank Mega memiliki kantor pusat di Menara Bank Mega Jakarta. Hingga kini Bank Mega masih merupakan bank yang kepemilikannya 100% milik warga Indonesia, saat mayoritas usaha di sektor keuangan Indonesia banyak dimiliki oleh pemodal asing. Bank Mega memiliki visi "Menjadi Kebanggaan Bangsa", sedangkan misi Bank Mega adalah mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui layanan perbankan inovatif dan sinergi dengan didukung oleh ekosistem yang terintegrasi, sumber daya manusia yang profesional serta kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

Slogan

Mulai Berakhir Slogan
1 Januari 1992 30 Juni 1997 "Menuju Masa Depan Bersama Mega Bank"
1 Juli 1997 20 Juni 2013 "Mega Tujuan Anda"
20 Juni 2013 20 Januari 2016 "Untuk Indonesia yang Lebih Baik"
20 Januari 2016 sekarang "Keuntungan Sepanjang Masa"

  • Logo pertama Bank Mega, dengan nama awal Mega Bank (1992-1997)
    Logo pertama Bank Mega, dengan nama awal Mega Bank (1992-1997)
  • Logo kedua Bank Mega (1997-2013)
    Logo kedua Bank Mega (1997-2013)
  • Logo ketiga Bank Mega mulai bulan Desember 2012, mulai digunakan secara resmi pada tanggal 20 Juni 2013
    Logo ketiga Bank Mega mulai bulan Desember 2012, mulai digunakan secara resmi pada tanggal 20 Juni 2013

Pimpinan

Pimpinan Bank Mega terdiri atas Dewan Komisaris dan Direksi.[14] Susunan terbaru diumumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham pada 24 Februari 2023.[15]

Dewan Komisaris
Pejabat Jabatan
Chairul Tanjung Komisaris Utama
Yungky Setiawan Wakil Komisaris Utama
Achjadi Ranuwisastra Komisaris Independen
Lambock V. Nahattands Komisaris Independen
Hizbullah Komisaris Independen
Direksi
Pejabat Jabatan
Kostaman Thayib Direktur Utama[16]
Indivara Erni Wakil Direktur Utama
Lay Diza Larentie Wakil Direktur Utama
Yuni Lastianto Direktur Compliance & Human Capital
Madi Darmadi Lazuardi Direktur Credit
Martin Mulwanto Direktur Treasury & International Banking
C. Guntur Triyudianto Direktur Operations
Y.B. Hariantono Direktur Information Technology

Pemegang saham

Komposisi Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk per Februari 2021.[17]

Referensi

  1. ^ a b Informasi, Masalah 215-220
  2. ^ Banks and Financial Institutions in Indonesia Directory
  3. ^ a b Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 2,Masalah 40-52
  4. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 4,Masalah 19-20
  5. ^ Informasi, Volume 11,Masalah 128-135
  6. ^ Informasi, Volume 14,Masalah 155-158
  7. ^ 55 Kisah Inspiratif Entrepreneur: [chapter 3]
  8. ^ Liem Sioe Liong's Salim Group
  9. ^ Hermawan Kartajaya on marketing
  10. ^ Wealth Management
  11. ^ Sejarah dan Profil Singkat MEGA (Bank Mega Tbk)
  12. ^ BRIEF PROFILE
  13. ^ Bank Mega Punya Logo Baru
  14. ^ "Manajemen Komite". Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  15. ^ "Bank Mega akan Tebar Dividen Rp 2,84 Triliun dari Laba Bersih Tahun Buku 2022". 24 Februari 2023. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  16. ^ "Kostaman Thayib jadi Direktur Utama Bank Mega". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-20. Diakses tanggal 2013-04-17. 
  17. ^ "Komposisi Pemegang saham Bank Mega". www.bankmega.com. Februari 2021. Archived from the original on 2020-10-27. Diakses tanggal 23/03/2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs resmi Bank Mega
  • l
  • b
  • s
  • l
  • b
  • s
Bank
Asuransi
Sekuritas
Manajemen investasi
Pembiayaan
  • MAF
  • MCF
  • Mega Finance
  • l
  • b
  • s
Trans Corp
  • l
  • b
  • s
detik Network
Transvision
Lain-lain
  • l
  • b
  • s
AntaVaya
Trans Fashion Indonesia
Trans Fashion Thailand
Kafe
Restoran
  • Gyu Katsu Nikaido
  • Tasty Kitchen
  • Warung Wardani Bali
  • Wendy's
Rantai es krim
Lain-lain
  • Trans Event
Supermarket
Grosir
  • Groserindo
Toserba
Toko online
  • Allo Fresh
Toko khusus
  • Breadshop
  • Electronic Pro
  • Okidoki
  • Transmart Hardware
  • Trans Hello!
  • Trans Living
  • Seen
  • Spord
  • l
  • b
  • s
Trans Entertainment
Trans Studio
Trans Snow World
  • Trans Snow World Bintaro
  • Trans Snow World Juanda Bekasi
  • Trans Snow World Surabaya
  • Trans Snow World Makassar
Lain-lain
  • KidCity
  • Trans Studio Mini
Trans Shopping Mall Group
Trans Hotel Group
  • Aston Hotel Tanjung Pinang and Conference Centre
  • Fashion Hotel Legian
  • Four Star Hotel by Trans Hotel
  • Ibis Bandung Trans Studio
  • The Trans Luxury Hotel
  • The Trans Resort Bali
Lain-lain
  • Graha Trans Coffee
  • Gedung Trans Media
  • Gedung Transvision
  • Masjid Agung Trans Studio Bandung
  • Menara Bank Mega
    • Kuningan
    • Bandung
    • Semarang
    • Makassar
  • Menara Mega Syariah
  • Trans City
  • The Trans Luxury Yacht
Usaha bersama dengan: Accor • Archipelago International • Michel Adam Lisowski
CT Global Resources
CT Agro
  • Arah Tumata
  • Wahana Kutai Kencana
CT Arsa Foundation
  • berbuatbaik.id
  • Duta Bangsa
  • SMA Unggulan CT Arsa Foundation Medan
  • SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo
  • LSPR Trans Park Juanda Bekasi
Lain-lain
  • Trans Airways
  • CT Corp Infrastruktur Indonesia
  • CT Corp Digital
  • l
  • b
  • s
Bank sentral: Bank Indonesia
  • l
  • b
  • s
Sistem konvensional
Bank BUMN
Bank pembangunan daerah
Bank swasta
Bank Allo · Bank Amar · Bank ANZ Indonesia · Bank Artha Graha Internasional · Bank BNP Paribas Indonesia · Bank BTPN · Bank Bumi Arta · Bank Capital · Bank CCB Indonesia · Bank Central Asia · Bank CIMB Niaga · Bank Commonwealth · Bank CTBC Indonesia · Bank Danamon · Bank Digital BCA · Bank DBS Indonesia · Bank Ganesha · Bank Hana Indonesia · Bank HSBC Indonesia · Bank IBK Indonesia · Bank ICBC Indonesia · Bank Ina · Bank Index · Bank Jago · Bank Jasa Jakarta · Bank J Trust Indonesia · Bank KB Indonesia · Bank Krom · Bank Maspion · Bank Mayapada · Bank Maybank Indonesia · Bank Mega · Bank Mestika · Bank Mizuho Indonesia · Bank MNC · Bank Multiarta Sentosa · Bank Nobu · Bank Neo Commerce · Bank OCBC Indonesia · Bank of India Indonesia · Bank OK! Indonesia · Bank Panin · Bank Permata · Bank QNB Indonesia · Bank Resona Perdania · Bank Sahabat Sampoerna · Bank SBI Indonesia · Bank Seabank Indonesia · Bank Shinhan Indonesia · Bank Sinarmas · Bank Superbank · Bank UOB Indonesia · Bank Victoria · Bank Woori Saudara
Kantor cabang bank asing
  • l
  • b
  • s
Sistem syariah
Bank syariah BUMN
Bank syariah daerah
Bank syariah swasta
Unit usaha syariah