Prawoto Mangkusasmito
April 1959 – September 1960
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/02/Arrow_left_pictogram.png/5px-Arrow_left_pictogram.png)
Mohammad Natsir
Jabatan terakhir
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Arrow_right_pictogram_01.png/5px-Arrow_right_pictogram_01.png)
3 April 1952 – 3 Juni 1953
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/02/Arrow_left_pictogram.png/5px-Arrow_left_pictogram.png)
Raden Suwiryo
Wongsonegoro
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Arrow_right_pictogram_01.png/5px-Arrow_right_pictogram_01.png)
Magelang, Jawa Tengah
Banyuwangi, Jawa Timur
![Sunting kotak info](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg/10px-OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg.png)
![Bantuan penggunaan templat ini](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/38/Info_Simple.svg/10px-Info_Simple.svg.png)
Prawoto Mangkusasmito (4 Januari 1910 – 24 Juli 1970) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai ketua terakhir partai politik Masyumi sebelum dibubarkan pada tahun 1960. Ia juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada masa Kabinet Wilopo antara tahun 1952 dan 1953.
Ia berasal dari keluarga Santri dari Jawa Tengah dan belajar hukum di Batavia, meskipun pendudukan Jepang dimulai sebelum dia menyelesaikan studinya. Bergabung dengan Masyumi setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota parlemen terkemuka dan bersama Wilopo dari Partai Nasional Indonesia membentuk Kabinet Wilopo. Karena keterlibatan para pemimpin Masyumi lainnya dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, Prawoto mengambil alih kepemimpinannya pada tahun 1959, namun gagal memulihkan posisi politik partai tersebut sebelum dibubarkan pada tahun 1960. Terus mengkritik Soekarno Demokrasi Terpimpin, ia ditangkap pada tahun 1962. Setelah dibebaskan pada tahun 1966, upayanya untuk masuk kembali ke dunia politik tidak membuahkan hasil dan ia meninggal pada tahun 1970.
Riwayat Hidup
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/79/Prawoto_Mangkusasmito%2C_Kami_Perkenalkan_%281954%29%2C_p120.jpg/150px-Prawoto_Mangkusasmito%2C_Kami_Perkenalkan_%281954%29%2C_p120.jpg)
Ia pernah bersekolah di AMS B Yogyakarta (sekarang SMA Negeri 3 Yogyakarta).[1] Kemudian, pada tahun1932-1935, ia bekerja sebagai Guru sekolah M.U.L.O. Neutral di Kebumen. Kemudian, antara tahun 1935 hingga 1942, di samping menjadi guru pada sekolah partikelir, ia belajar pada Rechts-Hoogeschool Batavia hingga tingkat IV. Sewaktu pendudukan Jepang ia bekerja sebagai pegawai kantor Kadaster.[2][1][3]
Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946-1949 Ia pernah menjabat sebagai anggota Badan Pekerja Komite Nasional Pusat di Jogjakarta. Salah satu target kerjanya adalah terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali, sebagai anggota D.P.R. R.I. adalah terbentuknya Kabinet Wilopo-Prawoto. Pada tanggal 2 April 1952, ia terpilih untuk mendjabat Wakil Perdana Menteri. Selama masa pergerakan, Ia pernah menjadi anggota Partai Islam Indonesia (P.I.I.).[1]
Referensi
- ^ a b c "Halaman:Kami Perkenalkan (1954).pdf/122 - Wikisource bahasa Indonesia". id.wikisource.org. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
- ^ "Prawoto Mangkusasmito, Pemimpin Impian Bagi para Calon Pemimpin". umma (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-21.
Bibliografi
- Bajasut, S.U. (2014) [1972]. Lukman Hakiem, ed. Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito, Ketua Umum (Terakhir) Partai Masyumi (dalam bahasa Indonesia) (edisi ke-ke-2). Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 480–482. 6417204. Diakses tanggal 11 Mei 2014. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- Daradjadi. 2014. Mr. Sartono Pejuang Demokrasi & Bapak Parlemen Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
- l
- b
- s
- A.K. Gani (1947–48)
- Setjadjit Soegondo (1947–48)
- Sjamsoedin (1947–48)
- Wondoamiseno (1947–48)
- Syafruddin Prawiranegara (1949)
- Abdoel Hakim (1950)
- Hamengkubowono IX (1950–51)
- Soewirjo (1951–52)
- Prawoto Mangkoesasmito (1952–53)
- Wongsonegoro (1953–55)
- Zainul Arifin (1953–55)
- Djanoe Ismadi (1955–56)
- Harsono Tjokroaminoto (1955–56)
- Mohamad Roem (1956–57)
- Idham Chalid (1956–59)
- Hardi (1957–59)
- Johannes Leimena (1957–59)
Wakil Menteri Pertama |
|
---|---|
Wakil Perdana Menteri |
|