Prevalensi

Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam dunia kedokteran, karakteristik yang dimaksud meliputi penyakit atau faktor risiko. Prevalensi umumnya ditentukan dengan cara memilih sampel secara acak (kelompok kecil) dari seluruh populasi, dengan tujuan sampel yang dipilih dapat mewakili populasi. Untuk sampel representatif yang sederhana, prevalensi adalah jumlah orang dalam sampel dengan karakteristik tertentu, dibagi dengan jumlah total orang dalam sampel. Saat sampel (bukan seluruh populasi) yang digunakan untuk menghasilkan perkiraan prevalensi, bobot statistik dapat diterapkan untuk menyesuaikan karakteristik sampel dengan populasi target.[1][2][3][4][5]

Prevalensi biasanya dinyatakan sebagai persentase (5%, atau 5 orang dari 100), atau sebagai jumlah kasus per 10.000 atau per 100.000 orang, tergantung seberapa besar penyakit atau faktor risiko yang terjadi dalam populasi. Ada beberapa cara untuk mengukur dan melaporkan prevalensi yang bervariasi sesuai dengan kerangka waktu untuk estimasi. Cara pertama adalah prevalensi titik, yaitu proporsi populasi yang memiliki karakteristik pada titik waktu tertentu. Cara kedua adalah periode prevalensi yaitu proporsi populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam periode waktu tertentu. Jangka waktu 12 bulan merupakapan periode yang umum digunakan. Cara ketiga adalah prevalensi seumur hidup, yaitu proporsi populasi yang memiliki karakteristik tertentu hingga seumur hidupnya.[1][1][6]

Prevalensi berbeda dengan insiden, insiden berhubungan dengan kasus baru yang mengacu pada frekuensi perkembangan penyakit yang baru dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun. Sedangkan prevalensi adalah kasus baru dan kasus lama yang mengacu pada jumlah orang yang menderita penyakit pada tahun tertentu. Jumlah ini termasuk semua orang yang mungkin telah didiagnosis pada tahun sebelumnya, serta pada tahun berjalan.[3][4][5]

Lihat pula

  • Insiden (epidemiologi)

Referensi

  1. ^ a b c "NIMH » What is Prevalence?". www.nimh.nih.gov. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  2. ^ "Prevalence | epidemiology". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  3. ^ a b "Difference Between Prevalence and Incidence". Compare the Difference Between Similar Terms. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  4. ^ a b "What Exactly Do the Terms Incidence and Prevalence Mean?". Verywell Health. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  5. ^ a b "Basic Statistics: About Incidence, Prevalence, Morbidity, and Mortality - Statistics Teaching Tools - New York State Department of Health". www.health.ny.gov. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  6. ^ "Principles of Epidemiology | Lesson 3 - Section 2". www.cdc.gov. 10 Desember 2019. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  • l
  • b
  • s
Konsep dalam penyakit infeksius dan penyakit menular
Determinan
Agen
  • Infektivitas
    • Dosis infeksius
  • Patogenisitas
    • Tingkat serangan
  • Virulensi
    • Endotoksin
    • Eksotoksin
    • Tingkat kematian kasus
  • Resistansi antimikroba
Inang
Lingkungan
Penularan
Konsep dasar
Mode
  • Penularan manusia-ke-manusia
  • Penularan antarspesies
    • Infeksi limpahan
    • Vektor
    • Zoonosis
    • Zoonosis balik
  • Infeksi terobosan
Rute
Pemodelan
Tingkat kejadian
Tindakan pencegahan
dan pengendalian
Farmasi
Nonfarmasi
Infeksi baru
Lainnya
  • l
  • b
  • s
Konsep umum
  • Uji klinis
    • Protokol percobaan
    • Uji klinis adaptif
  • Uji klinis akademik
  • Perancangan kajian klinis
Kajian terkontrol
(EBM I sampai II-1)
Kajian observasional
(EBM II-2 sampai II-3)
Pengukuran
Kejadian
Asosiasi
  • Perbedaan risiko
  • Angka yang dibutuhkan untuk mengobati
  • Angka yang dibutuhkan untuk membahayakan
  • Risiko relatif
  • Reduksi risiko relatif
  • Rasio ganjil
  • Rasio bahaya
Dampak populasi
  • Fraksi yang dapat diatribusikan di antara terpapar
  • Fraksi yang dapat diatribusikan pada populasi
  • Fraksi yang dapat dicegah di antara tidak terpapar
  • Fraksi yang dapat dicegah pada populasi
Lainnya
Jenis uji coba
Analisis uji klinis
Interpretasi hasil
  • Bias seleksi
  • Bias kebertahanan
  • Korelasi tidak berarti sebab-akibat
  • Hasil nol
  • Jenis kelamin sebagai variabel biologis
  • Kategori